Hari ketiga, kita bangun pagi-pagi banget karena akan ada acara Via Dolorosa yaitu kita coba jalan di jalan yang diyakini tempat Yesus lewat dan jalan menuju Bukit Golgota sambil memikul salib. Jadi kita diantar pake bus ke suatu pasar yang masih sepi karena masih pagi banget (padahal kalo di Indo, jam 5 pagi aja pasar udah rame ya). Lalu kita jalan di pasar itu. Jalannya nanjak dan disamping-samping itu toko-toko yang belum buka.
Dari dulu gw selalu membayangkan Yesus itu lewat jalan kayak orang hiking karena naik ke Bukit Golgota, tapi ternyata dia harus ngelewatin pasar. Kata tour guidenya, jaman dahulu itu orang-orang yang dianggap salah emang harus mikul salib ngelewatin pasar biar orang-orang pada tahu kalo dia itu seorang pendosa. Kan di pasar banyak orang dan rame. Makanya sengaja lewat pasar.
VIA DOLOROSA
Setelah dari via dolorosa, kita pergi ke Church of Nativity yaitu tempat yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus dan akhirnya di atasnya dibangun sebuah Gereja. Gereja ini unik karena bisa dibilang gak ada pintu untuk masuk ke dalam. Yang ada cuma lubang yang ada di tembok dan kita harus nunduk untuk masuk ke dalam. Tapi sebenarnya ruangan di dalam itu gede banget.
Kenapa dibuat demikian? Kata tour guidenya sih, sama seperti kalau kita mau masuk surga, kita harus merendahkan diri dan tunduk di hadapan Tuhan. Jadi analoginya dibuat dalam bentuk pintu masuk.
PINTU MASUK KE CHURCH OF NATIVITY
BAGIAN DALAM CHURCH OF NATIVITY
Nah, di Church of Nativity ini, ada lorong yang super kecil dan sempit menuju bawah tanah. Dibawah tanah itu dipercaya adalah bekas kandang domba tempat dimana Yesus lahir. Tapi bentuknya udah bukan berupa kandang domba melainkan sudah dihias dan dibikin keramik.
LOKASI YESUS LAHIR
Setelah selesai melihat-lihat di Church of Nativity, kita diajak untuk pergi ke Church of Announciation tempat Maria diberitahu malaikat bahwa Ia akan mengandung Anak Allah.
CHURCH OF ANNOUNCIATION
Setelah itu, kita berangkat ke Dead Sea alias Laut Mati. Perjalanannya lumayan jauh sekitar 2 jam perjalanan. Kita sempet berhenti di rest area untuk pipis dan jajan jajan. Karena hari itu panas banget, gw beli Walls Magnum di rest area yang harganya mahal banget. Sekitar 60.000 rupiah T.T
MAGNUM YANG MAHAL
PERJALANAN KE LAUT MATI
Sebelum kita sampai di Laut Mati, kita juga mampir di Qumran, yaitu tempat dimana gulungan kitab suci Yesaya ditemukan. Tapi di Qumran gw gak foto sama sekali akibat bad mood karena kepanasan. Tapi di Qumran ada souvenir shop yang lumayan bagus. Mereka jualan produk-produk kecantikan yang mengandung mineral-mineral dari Laut Mati. Nah, merk produk yang paling terkenal adalah Ahava. Jadi, bagi yang mampir ke Qumran atau Laut Mati boleh dilihat-lihat produk Ahava nya (ala pedagang Mangdu).
Akhirnya kita sampai juga di Laut Mati sekitar jam 6 sore. Agak sedikit telat karena kebiasaan orang Indonesia yang selalu ngaret. Padahal dijadwalkan kita sampai jam 4 sore supaya bisa berenang di Laut Mati sambil foto-foto. Tapi karena kita sampenya udah malem, kita gak bisa foto-foto karena udah gelap banget disana. Selain itu kita gak direkomendasikan untuk bawa gadget karena air Laut Mati yang asin bakal ngerusak gadget kalo sampe amit-amit gadgetnya kecebur. Sekalipun itu gadget yang waterproof.
Kenapa namanya Laut Mati? Karena disana gak ada kehidupan bawah air satupun alias gak ada ikan dan kawan-kawan saking tingginya kadar garam di Laut Mati. Jadi cuma kayak danau super luas yang gak mengalir kemana-mana dan gak ada kehidupan. Air di Laut Mati itu katanya berasal dari salju yang mencair dari Gunung Hermon, mengalir ke Sungai Yordan dan berakhir di Laut Mati ini. Kalau kata Pak Pendeta, jangan jadi Kristen yang seperti Laut Mati, tidak mengalir kemana-mana dan menjadi berkat. Akhirnya gak ada kehidupan disitu saking gak maunya bagi-bagi air. Hehehehe..
LAUT MATI DARI KEJAUHAN
Karena gak bisa foto-foto akhirnya gw cuma berenang di Laut Mati. Menurut cerita, kita gak akan tenggelam di Laut Mati. Jadi kita ngambang aja gitu diatasnya. Tapi kita gak boleh nyebur langsung juga karena air Laut Mati yang super asin kalo kena mata langsung pedih banget. Lebih pedih daripada diputusin pacar. Asiikkk... Tapi beneran deh pas kena mata tuh harus cepet-cepet dibilas pake air bersih. Lalu kalo kita ada luka kebuka pas kena airnya, beuuhhh..., siap-siap aja meringis.. Pedihnya luar biasa. Tapi ada juga yang bilang airnya bisa nyembuhin luka dan penyakit kulit (bisa nyembuhin luka batin gak ya?)
Akhirnya setelah selesai berenang, yang ternyata bikin kulit gw merah-merah ( kata orangnya sih gw alergi air asin), kita mandi di kamar hotel masing-masing dan kumpul di hall buat makan malem. Perjalanan dilanjutkan besok ke kota lain.
No comments:
Post a Comment