Tuesday, November 29, 2016

Graduated!

Setelah sekian lama blog ini diterlantarkan, akhirnya munculah 1 postingan yang memberikan harapan. Postigan ini tentunya! Hehehehe


Kemana aja sih si Vivin. Pokoknya Vivin sepanjang awal tahun 2016 sampe Agustus kemarin lagi stress berat. Untungnya ada jalan-jalan ke Jepang. Sedikit mengobati stress ini. Kenapa sih bisa sampe stres? Tidak lain dan tidak bukan jawabannya adalah karena Thesis. Yap! Pokoknya karena thesis ini bikin gw sampe gak bisa tidur, sulit makan, tapi anehnya tetap gendut.

Drama banget karena proses yang panjang dan pembimbing yang agak moody. Lalu olah data yang bener-bener ribet karena harus bagi kuisioner, diolah pake software, dan bolak balik kampus untuk revisi. Namun akhirnya perjuangan gw selesai juga dengan drama di akhir-akhir tentunya.

So tanggal 12 Agustus kemarin adalah jadwal sidang. Menurut gw sih sidang berjalan dengan semestinya dan gw menjawab pertanyaan-pertanyaan dari penguji dengan baik. Namun entah mungkin karena muka gw yang nyebelin akhirnya penguji nya nganggep gw tidak menganggap serius sidang ini dan akhirnya kelulusan gw di hold. 
Detik-Detik Sidang




Bayangkan!

Udah ngerjain thesis stres dari kemarin, eh pas sidang malah di hold. Sebenernya sih masih mending ya daripada gak lulus. Akhirnya gw harus merevisi ini dan itu untuk supaya gw bisa dapet tanda tangan dosen di lembar kelulusan. Dan akhirnya lulus juga deh.

Akhirnya tanggal 26 November gw wisuda S2 juga dan akhirnya bertambah 1 gelar di belakang nama gw. Yeay! Puji Tuhan semua berjalan dengan baik dan meyenangkan. Ini foto-foto waktu wisuda kemarin :








Tuesday, May 24, 2016

Japan Trip Tokyo : Ginza, Shibuya, Shinjuku

Hari ke lima...

Setelah beres-beres barang, kita langsung menuju Kyoto Station untuk naik Shinkansen ke Tokyo. FYI, gw dah beli tiket shinkansennya dari H-1 supaya dapet tempat duduk. Takutnya kehabisan tiket. Kita naik kereta Nozomi, yaitu kereta yang paling cepat sampenya di Tokyo. Sebenarnya ada kereta jenis lain, cuma karena harganya mirip jadi gw milih Nozomi aja. Harga tiket shinkansen ini cukup mahal 13.910 yen per orangnya. Kalo dirupiahin mungkin sekitar 1,6 jutaan. Cuma karena memang satu-satunya transportasi dari Kansai menuju Tokyo yang paling efektif adalah shinkansen, jadilah kita beli tiket ini. Waktu tempuh dari Kyoto ke Tokyo sekitar 4 jam dan ada beberapa perhentian. Cuma perhentiannya sendiri gak terlalu lama dan gak pake delay-delay. Nah, sistem shinkansen ini seperti pesawat dimana sudah ada nomor gerbong dan tempat duduk. So kita gak bisa milih mau duduk dimana.
Shinkansen Ticket

Shinkansen

On Our Way to Tokyo



Pokoknya gw sih saranin banget buat yang memang ada budget untuk naik shinkansen sebaiknya nyobain karena kereta cepat ini bener-bener menarik. Walaupun cepat tapi sama sekali gak ada goncangan. Dan di kereta ini pun ada toilet yang bersih dan ada penjual makanan.

Nah, sesampainya di Tokyo, kita langsung naik kereta lagi menuju ke area Shinjuku. Tapi sebelum kita ke Shinjuku, gw beli kartu PASMO untuk perjalanan selama di Tokyo. Sedangkan kartu ICOCA sudah gw refund di Kyoto Station sebelum berangkat. Di Tokyo ini jalur kereta dan busnya lebih ribet sehingga ada baiknya untuk benar-benar memperhatikan maps ato tanya sama petugas disana apakah PASMO bisa dipake di kereta yang akan dinaiki.

PASMO Card

Kita menuju ke AirBnB Apartment kita yang ada di dekat stasiun Akebonobashi. Daerah ini menyenangkan karena banyak minimarket dan ada Sukiya dan Wendys juga. Ya setelah drama AirBnB di Osaka, akhirnya ada jalan keluar juga.

AirBnB at Tokyo




Photo Credit : AirBnB

Setelah taro koper, kita menuju ke Ginza karena udah sore juga jadi kita mutusin untuk jalan-jalan di daerah yang gak terlalu besar. Ginza sendiri merupakan daerah mahal. Disana ada toko Muji, Loft, dan ada Sanrio Store yang gede juga. Disana si mami langsung berkeliling Muji karena emang itu toko kesukaan dia. Setelah itu kita juga ke Fujiya Cake yang terkenal dengan maskot pekochan dan beli strawberry cheese cake.

Ginza


Fujiya Cake


Besok harinya kita langsung menuju ke Shibuya yang terkenal karena crossing streetnya yang super rame itu dan ada patung Hachiko juga disana. Di Shibuya ini ada shopping center yang terkenal banget namanya 109. Tipe-tipenya sih sebenernya kayak Mangdu gitu. Cuma ini versi jepangnya. Heheheheh..

Hachiko Statue

Kita juga beli sushi untuk sarapan di pinggir jalan. Sushi disini bener-bener fresh dan gw yang gak suka sashimi pun berani makan sashimi disini. 1 paketnya hanya sekitar 80 ribu! Hampir sama kayak yang dijual di AEON Mall.


Street Sushi Shop 

Makan siangnya kita akhirnya makan Hokkaido Ramen di daerah Shibuya. Nah, di Hokkaido Ramen ini pertama kalinya gw nyobain pesen makanan menggunakan mesin. Tapi kan karena dasar kamseupay nihhh.. Awalnya bingung pake mesinnya apalagi tulisannya Jepang semua. Untung ada orang yang ngantri dibelakang kita dan dia ternyata bisa bahasa inggris. Akhirnya gw suruh dia untuk order dulu dan gw ikutin caranya. Hahahaha..

Mesin Food Order di Jepang


Hari terakhir kita di Jepang, kita menuju ke Shinjuku untuk nyobain the famous ramen ICHIRAN. So setelah taro koper di koin locker yang ada di Shinjuku Station. Kita langsung cuss jalan ke Ichiran. Cuma karena jaraknya cukup jauh dari stasiun sebenernya daddy mami udah mau nyerah aja dan makan apa aja yang terdekat. Tapi setelah diiming-imingi ini gak bakal rugi ke Ichiran, mereka akhirnya mau jalan sedikit lebih jauh. Dan akhirnya sampai juga kita di Ichiran. Beruntungnya kita, antriannya gak terlalu rame. Cuma ternyata semua yang makan harus ikut ngantri dan gak boleh diwakilkan 1 orang doank. Padahal ortu lagi enak-enakan duduk. Akhirnya mereka harus ikut ngantri deh. Nah di Ichiran sendiri walaupun ada waiting list, tapi pemesanan makanan juga pake mesin. Nah setelah kita pesan, kita masih harus ngantri lagi. Dan pas ngantri itu kita bisa isi form untuk custom ramen kia seperti di Ikkudo Ichi. So kita bisa nentuin minyaknya, rasanya, dan keempukan mie nya. Dan setelah giliran kita, kita akan masuk ke tempat makan. Dan inilah uniknya. Tempat makannya itu berbilik-bilik dan bukan meja. So mungkin emang sengaja dibikin kayak gitu supaya kita bener-bener menikmati ramennya. Jadi form yang sudah diisi dikasih ke mas-mas di dapur di depan kita. Dan setelah mas-masnya nyajiin ramennya, mereka akan tutup depan kita dengan tirai. So kita makannya ngadep tirai. Unik kannnn.. Dan ramennya pun enakkkk banget!!!! Adek pun nambah mie nya lagi saking enaknya.

Ichiran Ramen



Beruntungnya kita datang di waktu yang tepat soalnya setelah kita beres makan, ternyata antrian di luar udah mengular kemana-mana. Dari Ichiran, kita langsung balik ke Shinjuku Station dan naik kereta menuju ke Haneda Airport untuk balik ke Jakarta (hiks). Di Haneda Airport gw refund kartu PASMO gw dan check in. Oh ya, kita juga masih bisa belanja oleh-oleh di Duty Free yang ada di airport seperti Tokyo Banana dan Tokyo Milk Cheese.

Tokyo Banana


So demikianlah cerita perjalanan ke Jepang Vivin sekeluarga. Semoga info-infonya bisa membantu kalian yang akan travelling ke Jepang. Jika ada yang mau nanya, monggo silahkan langsung kontek gw yaaa.. See you!

Tuesday, May 10, 2016

Japan Trip Kyoto : Gion, Nishiki Market, Fushimi Inari, Arashiyama Bamboo Forest

Hari ketiga di Jepang kita pack up barang dan langsung menuju ke Shin-Osaka Station dengan gotong-gotong koper. So memang dari awal gw udah plan nginep di daerah Shin-Osaka karena untuk menuju ke Kyoto, kita harus lewat stasiun ini. Perjalanan dari Osaka ke Kyoto sendiri hanya 15 menit menggunakan train. Kyoto juga masih daerah Kansai so kita masih bisa pake ICOCA Card. 

Train Menuju Kyoto


Kyoto Station



Setelah sampai di Kyoto, kita langsung naik bus yang cara jalan dan nomornya udah dikasih tau sama owner apartement AirBnB nya. Ternyata apartemen ini agak jauh dari stasiun train jadi lebih baik naik bus. Nah, sampai disana, terjadi drama. Seperti biasa, perjalanan kalo gak ada dramanya pasti belum asik. Jadi ceritanya si owner udah ngasih tau bahwa kunci apartemennya akan ada di dalam kotak surat, dan setelah kita dapetin kunci di kota kotak surat, kunci itu akan bisa buka panel room di sebelah unit dimana kunci asli apartemen ada di panel room itu Dia sendiri udah ngasih lock code untuk buka kotak surat itu. Tapi ternyata setelah kita cek kotak suratnya gak ada kuncinya. Dan si owner gak bisa dihubungi. Oh nooo.. Akhirnya kita nepi dulu di McDonald's seberang apartement sembari nunggu ownernya bales chat gw. Tapi karena kelamaan, akhirnya gw dan dedek sok ide untuk masuk ke gedung apartemennya dan naik ke unit dan coba untuk langsung cek ke panel room. Dan ternyata jengg jenggg, panel room bisa dibuka dan ada kunci apartemennya disana. Akhirnya kita manggil daddy dan mami untuk langsung cuss ke apartemen.

AirBnB Apartment at Kyoto


Photo Credit : AirBnB

Setelah taro-taro barang, kita naik bus lagi. Dan drama selanjutnya dimulai. So niatnya gw sih mau balik ke Kyoto Station dan naik train menuju ke Gion District, tapi kita naik bus ke arah berlawanan. Wahhh gaswat kan. Tapi untungnya Bus ini malah melewati Nishiki Market yang memang gw rencanain untuk pergi setelah jalan-jalan di Gion. Akhirnya kita turun di Nishiki Market untuk jalan-jalan dan cari makan. Di Nishiki sendiri ada sanrio store. Dan akhirnya kita makan udon di salah satu restoran disana. Di Nishiki ini sendiri juga banyak menjual oleh-oleh dan souvenir khas Kyoto salah satunya mochi segitiga, kimono, bakiak, dan lainnya.

Kyoto Mochi

Sanrio Store at Nishiki


Cake Shop at Nishiki


Our Lunchie

Setelah jalan-jalan di Nishiki, kita langsung jalan kaki di Gion District. Gion District  ini ternyata tempat yang masih agak tradisional, dimana ada kali dan rumah-rumah tradisional. Katanya sih kalo beruntung kita bisa ketemu geisha tapi sayangnya kemarin kita gak ketemu sih.

Gion at Night

Gion District


Setelah dari Gion kita langsung pulang untuk istirahat untuk besoknya ke landmark yang lain.

Besok pagi menjelang siang, kita langsung menuju ke Fushimi Inari. Itu loh kuil yang terkenal dengan tiang-tiang orangenya itu. Yang happening banget. Untuk kesana, pertama kita naik bus ke Kyoto Station dulu, tenang kali ini gak pake nyasar. Nah dari Kyoto Station kita menuju ke Inari Station. Nah sebenarnya disini banyak banget tempat-tempat untuk nyewa kimono, cuma kayaknya ribet banget dan apalagi kan gw tour leadernya ye kan, jadi gak bisa deh gaya-gayaan pake kimono. 

Di Fushimi Inari sendiri rame banget nget nget. So kalo kalian liat ada foto yang sepi banget, cuma orang yang di foto dan tiang-tiangnya, itu hanyalah kebetulan semata or kalo kalian niat, kalian bisa jalan agak jauh ke dalam goa tiang itu. Karena tempat itu bener-bener rame dan impossible banget buat foto sendirian disana. Atau mungkin kalian bisa dateng agak pagian kesana sih kalo saran gw. Akhirnya gw foto di pinggiran tiangnya demi foto kekinian ala-ala

Fushimi Inari

Di daerah Inari ini juga banyak yang jualan street food kayak okonomiyaki dan yakisoba. Gw dan dedek nyobain juga sih sembari orang tua pada duduk-duduk di tempat peristirahatan. Tapi kita lupa foto makanannya saking ribetnya dan memang street food jadi tangan kita penuh dengan makanan-makanan itu.

Nah, setelah dari Fushimi Inari, kita langsung menuju ke Arashiyama Bamboo Forest yang kekinian itu. Naik train juga dan turun di Arashiyama Station. Disini sebenarnya kita bisa nyewa sepeda atau naik rickshaw yang ditarik abang-abang Jepang. Namun lagi-lagi dikarenakan ribetnya trip ini, kita jadinya gak bisa ala ala. Di Arashiyama suasananya adem banget dan sepi. Pokoknya serasa mendapatkan kembali inner peace. 
Arashiyama Bamboo Forest

Setelah dari Arashiyama kita langsung pulang untuk istirahat. Dinnernya apa? Kita akhirnya nyobain Yoshinoya Jepang! Yeayyy... Bedanya apa Yoshinoya disini sama di Jepang. Nah di Jepang ini ukuran bowl nya ada 6 ukuran dan tentu aja ada menu babi. Hahahaha.. So siap menuju Tokyo besok harinya.

Monday, May 2, 2016

Japan Trip : Arrive at Osaka ; Osaka Castle, Shinsaibashi, and USJ

Halo semuanya!

Akhirnya gw balik dari Jepang dengan membawa oleh-oleh yaitu cerita! hahahaha..

Baiklahh, karena kemarin gw udah cerita tentang how to apply Japan visa, sekarang tinggal eksekusi nya yang perlu diceritain. Perlu diketahui bahwa trip gw ke Jepang kali ini membawa beban moral yang lebih besar daripada jalan-jalan sebelumnya karena kali ini gw berangkat sama keluarga gw yaitu daddy, mami, dan adek gw. Trip trip sebelumnya kan gw cuma berangkat bareng temen atau sama nyokap gw. Cuma kali ini agak beda karena disini, yang ngerti jalan, google maps, train, segala macemnya cuma gw dan gw bawa 3 orang yang gak ngerti apa-apa. Nah loh.. Ngerti kan perasaan gw? Deg-degan pastinya. Terutama karena bokap gw baru aja recover dari sakitnya yang artinya dia gak perlu kecapekan. Makanya gw harus latihan untuk gak buru-buru dan jalan cepat seperti biasanya. Calm down Vivin!

We are arrived
  



Trip kita dimulai hari Selasa tanggal 19 April, dengan flight jam 23.20 malam. Kita beruntung banget karena kita dapet tiket Garuda CGK-KIX dengan harga yang cukup murah yaitu hanya dengan 3,2 juta saja untuk one-way per orang (eh mahal ya? tapi Garuda loh! lol). Menurut gw, dengan kualitas maskapai sekelas Garuda, gw rela sih bayar dengan harga segitu. Apalagi dengan keadaan gw yang susah tidur di pesawat. Udah gak mau sih naik low-budget airlines untuk penerbangan malam dan lebih dari 4 jam. Pegel kakak.

Pesawat kita gak delay dan kita udah early check-in so bisa dapet tempat duduk yang kita mau. Cuma karena seat Garuda adalah 2-4-2, jadinya ada yang ngalah duduk sendiri di row yang 4 seat. Dan yang ngalah tentu saja dedek gw. Haha.. kasian dia karena ibu-ibu di sebelahnya gendut. Oh ya sedangkan nyokap gw naik AirAsia dan terpisah sendiri karena dia baru bilang mau ikut disaat-saat terakhir. Ya udahlah ya.. Waktu arrivalnya juga cuma beda 10 menit.

Akhirnya setelah kurang lebih 8 jam perjalanan Jakarta - Osaka dengan direct flight. Kita sampai juga di Kansai airport. Airport nya mirip banget sama Incheon Airport yang ada di Korea. Suasananya serba putih dan bersih banget. Duh langsung jatuh cinta sama Jepang. Dannn, satu hal lagi yang bikin tambah cinta sama Jepang, toilet di Jepang ini adalah toilet yang banyak tombolnya alias toilet yang bisa nyemburin air, angin, suara, dll. God bless Japan! (buat yang tau betapa concern nya gw sama toilet pasti ngerti)

Setelah selesai ngurusin imigrasi dan ambil bagasi, kita nunggu di dekat exit menuju stasiun railways sambil nunggu nyokap. Oh ya sebelum kita berangkat ke Jepang, gw udah menyewa wifi portable semacam bolt yang bisa dipakai di seluruh area di Jepang. Harga sewa wi-finya adalah 80ribu per hari dan dihitung dari hari pertama sampai hari terakhir kita di Jepang. Selain itu kita juga harus bayar deposit sebesar 1juta untuk mencegah kalo-kalo kita rusakin atau hilangin wifi portablenya. Untuk sewa wifi portable, kalian bisa cek di HIS TRAVEL atau JALAN TOUR. Waktu itu gw sewa di JALAN TOUR karena info dari beberapa temen gw yang mau ke Jepang, wifi portable di HIS TOUR lagi habis disewa. Waktu itu gw juga sekalian beli tiket masuk Universal Studio Japan. Untuk harga tiket USJ sendiri biasa akan disesuaikan dengan kurs YEN hari itu.

Yang pertama dilakukan begitu udah beres urusan adalah update Path tentu saja. Wkwkwkwk.. Enggak dink, karena gw disini sebagai tour leader, maka gw bertanggung jawab untuk mengurus transportasi menuju Shin-Osaka. Sebelum berangkat, gw juga sudah memesan ICOCA CARD. Nah, apa itu ICOCA CARD? Ini adalah kartu train di Jepang yang bisa digunakan di bus, train, dan ferry (gw belum coba untuk naik ferry sih). Banyak yang bilang sih ICOCA hanya bisa dipakai di daerah Kansai (Osaka, Kyoto, dan sekitarnya), tapi ternyata ICOCA juga bisa dipakai di Tokyo. Jadi kegunaannya seperti SUICA atau PASMO kalau di Tokyo (dan gw baru tau begitu sampai di Tokyo =="). Tapi kalo kita bawa ICOCA sampai ke Tokyo, kekurangannya adalah kita gak bisa refund uang yang tersisa di ICOCA karena ICOCA cuma bisa di refund di daerah Kansai. Jadi gw milih untuk refund uang di dalam ICOCA gw dan beli PASMO di Tokyo. Selain itu, kita bisa beli ICOCA langsung tanpa reservasi in advance, tapi kalo kita bikin reservasi lewat web nya, kita bisa pilih gambar untuk cardnya dan kebetulan mereka lagi ada gambar Hello Kitty (if u know what I mean). Makanya gw reservasi di awal supaya bisa dapet ICOCA Hello Kitty.

ICOCA Hello Kitty


Untuk harga ICOCA nya sendiri adalah 3.600 yen dimana 1.300 yen adalah biaya dari Kansai Airport menuju Shin Osaka dan 500 yen deposit. Jadi total uang di dalam ICOCA yang bisa dipakai perjalanan adalah 1.800 yen. Lumayan mahal ya biaya transportasi di Jepang. Untuk pengambilan ICOCA yang sudah dipesan adalah di JR ticket office. Sedangkan nantinya untuk top up bisa langsung di vending machine yang ada di stasiun-stasiun. Untuk keterangan mengenai ICOCA bisa langsung cek webnya di westjr.co.jp

Setelah selesai mengurus ICOCA, dimulailah perjalanan kita menuju Shin-Osaka. Okeh, baru pertama kali naik train, gw sudah melakukan kesalahan kecil yang segera langsung bisa diatasi. Jadi, untuk jadwal kereta di Jepang, kita bisa langsung cek di website hyperdia.com. Jam nya bakal selalu tepat banget. Kesalahan di gw adalah, gw cuma ngeliat nomor platformnya tanpa ngeliat jamnya dan ternyata kereta di platform yang sama bisa berangkat ke stasiun yang berbeda walaupun cuma beda beberapa menit. Jadilah kerta yang gw naiki ini berangkat ke Osaka Station dan bukannya Shin-Osaka Station. OMG! Langsung ngubah strategi untuk nyari kereta dari Osaka Station ke Shin-Osaka Station. Akhirnya kita harus gotong-gotong koper. Fiuhh, setelah tuker kereta, akhirnya sampai juga kita di Shin-Osaka.

Karena baru jam 10 pagi dan waktu check in adalah jam 2 siang, kita mutusin untuk taro koper di loker yang tersedia di Shin- Osaka. Loker di Jepang ini canggih banget dan gak pake kunci ternyata. Semuanya serba komputer. Nah, kekurangannya di Jepang ini, informasi bahasa Inggris sangat minim. Jadi kemampuan membaca gambar itu sangat penting disini. Akhirnya setelah coba sini dan sana, kita bisa ngunci loker kita. Untuk harga lokernya variatif tergantung besar loker. Ada yang 300, 500, dan 700 yen. Dan sebagai ganti kunci, nanti bakal keluar bon setelah kita masukin koin ke dalam mesinnya. Untuk buka lokernya, kita tinggal scan barcode yang ada di bon nya dan pintu loker bakal kebuka otomatis. Wawww keren! Kamseupay deh gw. LOL

Loker yang ada di Jepang



Setelah taro koper, tujuan pertama kita adalah Osaka Castle. Supaya ke Jepang-Jepangan bolehlah kita sightseeing walaupun sebenarnya gw gak terlalu suka. Untuk ke Osaka Castle, kita cukup naik train dan turun di Osakajokoen Station kalo kita pakai train JR. Perlu diketahui bahwa di Jepang ada banyak macam kereta, jadi harus diperhatikan apakah kartu kereta yang kita punya bisa dipakai di kereta yang mau kita naiki. Untungnya ICOCA bisa dipakai di hampir semua kereta yang gw naiki selama gw di Kansai.

Ternyata sampai di Osakajokoen, kita masih harus jalan kaki sekitar setengah jam untuk sampai di Osaka Castle dan jalanannya ternyata nanjak. Lumayan juga buang kalori begitu sampai di Jepang ya. Begitu dekat castlenya, banyak bunga-bunga sakura yang udah hampir habis. Karena daddy gw sangat tertarik dengan tanaman, jadilah kita foto dengan sakura-sakura itu. Baru sampe aja udah jepret-jepret. Tipikal orang Indonesia.

Kita dan sakura


Dan inilah Osaka Castle yang terkenal itu

Osaka Castle


Tipikal orang tua, begitu liat jajanan langsung dibeli. Tips yang sangat penting, jangan pernah beli jajanan di sekitar Osaka Castle karena itu mahalnya amit-amit! Cuma karena orang tua gak ngerti jadinya dibeli aja. Besok-besok mah udah diingetin biar gak beli lagi.

Setelah selesai foto-foto, kita balik lagi ke stasiun untuk balik ke Osaka Station karena kita mau ketemu Miss Mina yaitu dosen piano gw yang super galak tapi baik hati seperti my melody. Walaupun dia galak, tapi kita tetap nangis loh waktu dia mau for good ke Jepang. Sampai di Osaka Station, kita makan ramen yang ada di stasiun (gak difoto karena udah laper berat). Dan akhirnya ketemu sama Miss Mina. 

Moment pas ketemu Miss Mina


Dengan Miss Mina, kita diajak untuk pergi ngeliat-liat ke Daiso dan daerah sekitar Umeda. Daerah ini kalo mau gw samain, mungkin seperti Orchard nya Singapur deh yang banyak mall dan gedung tinggi. Gak terlalu berkesan sih buat gw karena udah bosen sama mall di Jakarta. Karena udah gak ada yang mau dilihat, akhirnya kita diajak ke daerah Shinsaibashi dan makan pancake di Creperie Allycon yang tempatnya vintage banget. Pancakenya juga lucu dan enak.

Creperie Allycon


Nah, setelah kita makan di Creperie Allycon, kita jalan lagi ke jalanan Shinsaibashi yang super mainstream itu. Yang ada baliho gede tulisan Glico dengan gambar orang lari-lari bawa obor.

The mainstream Glico Billboard



Di sekitar baliho Glico juga banyak banget toko-toko yang kita udah taulah seperti Forever 21, Zara, dan beberapa toko lokal. Oh ya di Shinsaibashi ini juga ada Sanrio Shop satu-satunya di Osaka loh. Gw tentu saja mampir dulu sambil lihat-lihat tapi gak beli apa-apa karena gw pikir di Tokyo pasti lebih banyak lagi.


Ada juga cheesecake mainstream ala Osaka yaitu Pablo yang orang-orang pada ngantri. Padahal menurut info yang gw dapet sih rasanya biasa aja. Katanya malah bakal buka di Gandaria City yekan. Gw sih gak tertarik buat beli. Jadinya kita ngelewatin aja toko Pablo. Abis ini rencananya mau dinner sama Miss Mina di tempat all you can eat bareng sama Victoria, teman gw dari Surabaya yang waktu itu ke Hongkong bareng itu loh. Ternyata tempat makannya fancy! Cuma gw tiba-tiba bete gitu selama makan karena ada masalah dengan akomodasi AirBnB gw yang di Tokyo. Jadinya selama makan gw cuma liatin HP mulu gara-gara chat sama owner apartemen AirBnB Tokyo. Huh. Makannya juga dikit karena gak konsen. Akhirnya setelah makan, kita jalan ke Pablo lagi karena Victo pengen banget beli. Dan ternyata Miss Mina beliin gw Pablo juga cuma bukan cheesecakenya melainkan Green Tea Cheese Millefeuille (yang ternyata super enak. Mau lagi please!)

Pablo Green Tea Cheese Millefeuille

Hadiah dari Miss Mina


Dari Pablo kita balik ke Shin Osaka untuk ambil koper kita di loker dan tugas lagi harus jalan ke apartemen AirBnB kita yang terletak kurang lebih 10 menit by foot dari stasiun. Ini PR banget karena hari itu kita capek banget dan bokap masih kurang fit. Akhirnya kita sampai di apartemen dan langsung tepar. Siap siap besoknya buat ke USJ.


Our AirBnB accomodation at Shin-Osaka


Photo Credit : AirBnB

Besokannya setelah selesai sarapan popmie (tipikal orang tua Indonesia, kalo ke luar negeri pasti bawa pop mie), kita bersiap menuju ke USJ. Udah dandan ala Hermione yang gendut, eh taunya pas keluar hujan. Jaelah, padahal selama di Jakarta udah pantengin accuweather untuk tanggal 21 April dan ramalannya bilang bakal cerah. Tapi gak ada pilihan, kita tetap harus ke USJ karena besoknya udah mau pindah ke Kyoto. Untuk apartemennya nyediain payung yang cukup banyak jadi tiap orang bisa bawa satu payung. Kita jalan menuju stasiun Shin Osaka dan meluncur ke Universal City Station. Keluar dari stasiun, suasanannya pun udah unik karena udah seperti di USJ walaupun belum masuk ke arena USJ.

The mainstream USJ Globe



Setelah scan tiket, kita langsung disambut dengan lintasan roller coaster. Tapi tentu saja yang pertama gw cari di USJ adalah Harry Potter. Lah udah gegayaan Hermione gini walaupun ternyata gak mirip sama sekali yekan. Sampe rela ngewatin area boneka-boneka yang ada Hello Kitty loh walaupun sempet foto sedikit. Begitu masuk area Harry Potter, langsung ada theme songnya HP. Waawww, rasanya tuh seneng banget deh pokoknya. Di bagian depan udah ada Angelina (mobilnya bapaknya Ron Weasley) dan train ke Hogwarts. Ada toko permen Honeydukes juga

Coklat Kodok dan Hadiah Kartu Bergambar


Hogsmeade


Nah di dalam bagunan Hogwarts ini ada rides yang kayaknya emang dicari semua orang (secara antriannya aja 1,5 jam). Tapi demi naik ini, kita rela ngantri deh sambil hujan-hujanan. Akhirnya masuk juga dengan nitipin semua barang di locker. Ternyata ridesnya itu kayak kursi dengan simulasi 4D. Cuma ini beda karena kursinya liar. Hahahaha.. Bokap yang udah tua aja seneng banget walaupun awalnya takut. Pokoknya gak nyesel dah ngantri 1,5 jam.


Harry Potter 4D Ride


Setelah naik rides, gw beli butterbeer. Yeay, ini yang udah dinanti-nantikan dari masih di Jakarta. Beli butterbeer. Nah, butterbeernya sendiri ada 3 pilihan cup. Cup yang bisa dibuang, cup plastik, atau cup stainless yang bisa dikoleksi. Karena cup stainlessnya lumayan mahal akhirnya gw beli yang cup plastik aja.
Butterbeer



Setelah dari area Harry Potter, kita cari makan siang dan orang tua pada gak mau jalan lagi jadinya mereka nongkrong di tempat makan sedangkan gw dan dedek keliling-keliling naik kapal JAWS dan roller coaster dinosaurus yang super menyeramkan.


Jaws



Ya intinya gw dan dedek puas-puasin USJ dan naik hampir semua ride nya. Dan akhirnya kita pulang ke apartemen sekitar jam 7 malam. Sebelum pulang kita mampir dulu di kedai ramen yang ada di Shin-Osaka Station. Dan setelah itu pulang dan beres-beres koper sebelum besok lanjutin perjalanan ke Kyoto.